Di akhir 2016,
rumah123 merilis hasil surveynya yang berkolaborasi dengan karir(.com) yang
menyebutkan bahwa di tahun 2020 nanti hanya 5% generasi milenial Jakarta yang
sanggup memiliki rumah. Menurut hasil survey tersebut, ketidakmampuan generasi
milenial untuk terkait dengan tidak seimbangnya kenaikan harga rumah dengan
kenaikan pendapatan generasi milenial yang lahir 1982-1995. Kenaikan gaji per
tahun yang tidak mencapai 10% jelas tidak mampu mengimbangi kenaikan harga
properti yang mencapai 17% per tahun.
Sementara itu,
di Yogyakarta hal yang sama juga terjadi. Tirto(.id) sempat melakukan
penelusuran ke beberapa daerah perumahan di beberapa kawasan, rentang harga
rumah mulai dari 300 juta di daerah pinggir kota seperti Tempel hingga 1 milyar
di kawasan yang dekat Malioboro. Dengan UMR yang hanya setengah dari UMR
Jakarta, generasi milenial semakin jauh dari impian memiliki rumah sendiri
bahkan jika lokasi yang dipilih jauh dari pusat-pusat ekonomi dan pendidikan di
Yogyakarta.
Kelihatan bergaya di media sosial tapi aset tak ada
Kelihatan bergaya di media sosial tapi aset tak ada
Selain
timpangnya pendapatan dan harga rumah, faktor gaya hidup generasi milenial juga
semakin menjauhkan dari impian memiliki rumah sendiri. Pengaruh media sosial,
seperti Instagram yang sangat visual turut mempengaruhi gaya hidup generasi
milenial saat ini. Demi mendapatkan feeds Instagram yang cantik, milenial
berbondong-bondong membeli baju mahal nan bermerk supaya bisa menggunakan
#ootd. Belum lagi, pengeluaran pada bergelas-gelas kopi yang jika
diinvestasikan bisa menambah uang muka membeli rumah.
Mau tidak mau
jika ingin membeli rumah maka salah satu caranya adalah menurunkan gaya hidup
seperti mengurangi membeli kopi di gerai waralaba. Dengan asumsi setiap hari
membeli dua gelas kopi dari kedai waralaba yang satu gelasnya seharga
Rp25.000,00 lalu kebiasaan ini diganti dengan membuat sendiri kopi lalu
dimasukkan ke dalam tumbler. Sebulan saja sudah terkumpul Rp1.400.000,00 dana
ini bisa diinvestasikan secara kontinu ke pasar saham misalnya dengan return
per tahun 15% dalam waktu lima tahun sudah bisa membayarkan DP rumah impian.
Apalagi saat ini
banyak varian biji kopi lokal yang tidak kalah rasanya. Bahkan kabarnya,
beberapa gerai kopi waralaba sudah menggunakan biji kopi lokal. Hitung-hitung
membantu para petani kopi lokal juga kan? Ditambah lagi, ada banyak pilihan
tumbler yang bisa dipilih untuk menjaga suhu kopi buatan sendiri, baik panas
maupun dingin.
Perusahaan bisa fasilitasi karyawan dengan souvenir tumbler
Ada banyak
pilihan tumbler yang bisa dipakai untuk menjaga kenikmatan kopi seduhan
sendiri. Beberapa yang bisa dijadikan pilihan adalah sebagai berikut :
1. Tumbler
Jupiter
Bahan: Stainless
Steel
Ukuran: Tinggi
20,5cm, Diameter 6,8cm
Kapasitas: 350ml
Metode: Sablon
Warna: Biru,
Silver, Hitam, Putih
2. Tumbler
Vacuum Flask
Bahan: Stainless
Steel
Ukuran: Tinggi
24,8cm, Diameter 6,8cm
Kapasitas: 500ml
Metode: Sablon
Warna : Silver
3. Tumbler Alpha
Bahan: Stainless
Steel
Ukuran: Tinggi
26cm, Diameter 7,3cm
Kapasitas: 500ml
Metode: Sablon
Warna: Silver,
Hitam, Putih
Siap mengurangi
pembelian bergelas-gelas kopi seduhan waralaba dan menggantinya dengan kopi
seduhan sendiri demi investasi untuk membeli rumah idaman? Mulai dengan
#TanyaCera.