Tumbler
adalah istilah untuk botol tempat minum. Tumbler sangat praktis dibawa
kemana-mana, bisa dipakai untuk diri sendiri bisa juga Anda gunakan sebagai
souvenir, hadiah atau merchandise event
atau acara. Tumbler memiliki banyak macam dan bentuk mulai dari warna, ukuran,
desain, dan bahan. Sebagai konsumen, anda akan dibuat semakin bingung membedakan mana
tumbler yang bagus dan cocok untuk anda. Faktanya, penggunaan tumbler yang
banyak dijual di pasaran tidak semuanya aman untuk digunakan. Beberapa tumbler
justru berisiko mengancam kesehatan karena mengandung bahan kimia yang
berbahaya.
Untuk
itu penting bagi anda untuk mengenali bahan-bahan yang paling sering digunakan
dalam pembuatan tumbler. Tiap-tiap bahan baku memiliki cri khas dan
karakteristik berbeda-beda. Berikut ini adalah 3 jenis bahan baku pembuatan
tumbler dengaan ciri khas masing-masing.
1. Plastic
/ Polypropylene
Tumbler jenis ini
sering disebut tumbler sejuta umat karena telah banyak digunakan dan paling
sering dicari. Tumbler dengan bahan plastic juga banyak digunakan sebagai
souvenir yang murah meriah untuk para penggiat marketing. Tumbler jenis ini
biasanya lebih ringan secara berat. Selalu perhatikan tanda dan lebel nomor
pada bagian bawah tumbler. Produk plastic dengan angka 1 hanya dapat digunakan
satu kali. Prosuk dengan angka 2 dan 4 bisa digunakan dua sampai tiga kali
karena berbahan polyethylene. Jangan
pernah memilih tumbler plastic bernomor 3,6, dan 7 karena mempunyai risiko
tinggi mencemari air yang dikonsumsi. Angka 5 paling aman digunakan karena
berbahan plypropylene yang dinilai
lebih aman dari risiko gangguan kesehatan.
Tumbler plastik biasanya lebih ringan secara berat, namun dapat dibentuk juga sesuai keinginan
dikarenakan sifat plastik yang sangat lentur pada saat panas. Selain itu penting
bagi anda untuk mengecek apakah tumbler yang diproduksi tersebut sudah memiliki
sertifikat BPA Free sehingga sangat aman digunakan untuk jangka panjang.
2.
Aluminium
Tumbler Aluminium adalah tumbler yang mempunyai
keunggulan dan harganya yang masih tergolong terjangkau dengan tambahan
fitur aman digunakan untuk cairan panas. Namun, apabila tumbler ini membawa air
panas dan Anda pegang langsung tumblernya, maka tangan anda masih bisa merasakan panas yang dialirkan dari air tersebut. Aluminium juga dapat
melepaskan serpihan aluminium ke dalam air. Meskipun berbahan aluminium, tidak ada salahnya jika Anda pastikan juga bahwa tumbler aluminium memiliki sertifikat BPA Free.
3.
Stainless
Steel
Tumbler Stainless Steel adalah tumbler yang memiliki grade paling tinggi dari yang lain. Stainless
steel banyak digunakan untuk tumbler yang berjenis termos atau vacuum flask
dimana lapisan pada tumbler dilapisi sebanyak 2 kali (yaitu luar dan dalam) dan
memiliki sealant pada tumbler
sehingga dapat menjaga suhu dalam tumbler secara konsisten (hingga dengan 12
jam ke depan tergantung kualitas tumbler). Stainless steel juga bersifat
isolator sehingga tidak mudah tertempel oleh bahan lain, sehingga perawatannya
mudah. Walaupun terbilang aman dan berkualitas, penggunaan tumbler stainless
steel dalam jangka waktu lama bisa mengalami korosi. Meskipun tidak berbahaya,
namun kandungan besi tersebut akan menimbulkan rasa aneh pada minuman anda.
Jadi, jika rasa air minum anda sudah mulai aneh jangan pakai lagi tumbler
tersebut.
Setelah
mengetahui karakter dari tiga bahan pembuatan tumbler, semoga membantu Anda dalam
menentukan tumbler yang tepat. Terutama jika anda memilih tumbler untuk
dijadikan souvenir atau media promosi. Akan lebih baik jika anda melakukan
konsultasi kepada ahlinya. Anda bisa melakukan konsultasi #TanyaCera
dengan klik tombol di bawah ini. Ahli kami akan membantu Anda untuk memilih
tumbler yang tepat sesuai kebutuhan.